Posted on Oktober 16, 2015 by brangwetan

Diantara sejumlah galeri seni rupa yang timbul tenggelam di Surabaya, Orasis Art Gallery adalah yang bertahan hingga menginjak tahun ke 10. Atas peran sertanya dalam kepedulian perkembangan seni budaya, Gubernur Jatim memberikan Penghargaan dalam peringatan HUT Provinsi Jatim ke 70 Senin lalu (12/10) kepada galeri milik Elizabeth Yuliawati ini.
Galeri ini diresmikan tahun 2005, yang merupakan metamorphosis dari Pelangi Nusantara Art Gallery yang berdiri 20 September 2002. Usia ini hanya sanggup dibarengi oleh Emmitan Gallery yang kurang lebih sama tahun berdirinya.
Bangunan galeri Orasis merupakan gabungan dua buah ruko yang terdiri dari tiga lantai dengan ruang pamer seluas sekitar 675 m2. Kelahiran galeri ini tak lepas dari kecintaan Elizabeth Yuliawati, yang memiliki hobi pada seni lukis, yang kemudian berlanjut ketika bertemu almarhum suami (Bambang Wijaya-red) yang sama-sama pecinta seni. Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, Seni Rupa, SOSOK | Tagged: deby prima dewi, elizabeth, galeri, hr muhamad, orasis, seni rupa, surabaya | Leave a comment »
Posted on Oktober 15, 2015 by brangwetan

Akhmad Darus adalah seniman tradisi yang berdedikasi pada dunianya. Dikenal sebagai seniman Topeng Dalang yang spesialis menata musik dan menjadi dalangnya. Itu sebabnya Darus banyak menoreh prestasi dalam festival musik, atau sebagai penata musik terbaik dalam festival seni pertunjukan tingkat provinsi atau nasional. Begitu pula dalam berbagai pelatihan dan lokakarya, Darus sering diundang menjadi narasumber musik tradisi.
Senin pekan lalu (12/10), Ahmad Darus menerima penghargaan dari Gubernur Jatim bersama dengan 14 seniman budayawan lainnya dan tiga lembaga Peduli Seni Budaya. Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, Seni Tradisi, SOSOK | Tagged: musik tradisi, sumenep, topeng dalang | Leave a comment »
Posted on Oktober 15, 2015 by brangwetan

Dikenal sebagai sastrawan Jawa, sesungguhnya JFX Hoery tidak sesempit itu dunianya. Sejak pindah ke Bojonegoro tahun 1962 dan menetap di sana hingga sekarang, Hoery adalah motor penggerak berbagai kegiatan seni budaya. Atas jasa, prestasi dan dedikasinya itulah Gubernur Jatim memberikan penghargaan pada HUT Provinsi Jatim Senin lalu (12/10).
Sebagai penulis, sebagian besar karyanya memang ditulis dalam bahasa Jawa, berupa ceritera pendek, cerita bersambung, cerita rakyat, cerita misteri, roman sejarah, reportase dan geguritan banyak dimuat di majalah-majalah berbahasa Jawa yang terbit dari tahun 1971 hingga sekarang. Tulisan pertamanya yang dimuat di majalah dimuat tahun 1960 dalam majalah Taman Putra Panyebar Semangat. Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, Seni Rupa, SOSOK | Tagged: bojonegoro, psjb, sastrawan jawa, wartawan | Leave a comment »
Posted on Oktober 15, 2015 by brangwetan

Terlepas dari posisinya sebagai birokrat yang berurusan dengan kesenian, Bambang Sugijono memang dikenal aktif dalam berbagai hal terkait kesenian dan pendidikan. Tidak salah ketika menjabat Kasi Kebudayaan di Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto, Bambang bagaikan ikan kecebur kolam, sebab latarbelakang pendidikan formalnya adalah Magister Teknologi Pendidikan.
Di kalangan pekerja seni, namanya lebih dikenal sebagai Bambang John, seorang musisi yang banyak menciptakan lagu, khususnya lagu-lagu daerah, dan berulangkali menang lomba atau menjadi penata musik/iringan terbaik dalam sejumlah festival. Beberapa lagu ciptaannya misalnya, Putih Ireng (1986), UKS Idolaku (2002), Mars Anti Narkoba (2004), PHBS Idaman Keluarga (2006), Mars Himpaudi (2009). Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, Musik, SOSOK | Tagged: Mojokerto, musik, pelestari budaya | Leave a comment »
Posted on Oktober 15, 2015 by brangwetan

Salah satu penerima penghargaan Gubernur Jatim 2015 adalah Trisnawati dari Situbondo. Meski di kotanya sendiri tidak banyak dikenal, namun namanya sudah dihapal banyak kalangan sebagai seniwati handal yang serba bisa. Tapi yang mengagumkan adalah, dialah yang menciptakan tari Remong (Remo) dengan gayanya sendiri.
Trisnawati sejak berumur 6 tahun telah terbiasa dengan aktivitas berkesenian. Dikarenakan ayah, ibu dan kakeknya merupakan seniman. Mulai tahun 1923 – 1953 kakek Trisnawati mempunyai ludruk gangsing “Eka Budaya” yang berkembang pesat di wilayah Karesidenan Besuki. Trisnawati lahir dari pasangan Pardi dan Suprapti yang juga sebagai seniman di ludruk gangsing “Eka Budaya” yang keliling dari satu tempat ke tempat lain.
Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, Seni Tari, SOSOK | Tagged: gubernur jatim, Penghargaan, remong, situbondo | Leave a comment »
Posted on Oktober 15, 2015 by brangwetan

Asmika adalah seorang pengelana teater. Gubernur Jawa Timur memberikan apresiasi berupa Penghargaan Seniman Budayawan pada upacara peringatan HUT Provinsi Jatim Senin pekan lalu (12/10) bersama dengan 15 seniman budayawan dan tiga lembaga peduli seni budaya.
Ketika negeri ini dilanda kemelut politik menjelang kejatuhan Soekarno, Asmika sedang kuliah di Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI) di Jakarta. Aktivitas perkuliahan tidak jelas lagi, dan Asmika lantas disibukkan menjadi figuran beberapa film, mendirikan kelompok Dian Teater (1971), Sandradekta (1973), teater anak kampung Si Gembel (1974), mengikuti workshop teater oleh Julie Taymor, study teater di Yudha Minggu dan juga terlibat dalam organisasi Agora (Artis Gotong Royong).
Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, SOSOK, Teater | Tagged: atni, pengelana, Sidoarjo, Teater | Leave a comment »
Posted on Oktober 15, 2015 by brangwetan

foto rokimdakas
Mbah Rati dengan tubuh tuanya yang lusuh, berambut putih, dengan luka-luka di kakinya. Beliau menceritakan bahwa ia telah berusia lebih dari 100 tahun, beliau pun tidak ingat kapan lahir ke dunia. Walau masih memiliki ingatan sehat, serta mampu mendengarkan dengan baik, namun Mbah Rati kini tunanetra dan tak lagi mampu berjalan maupun berdiri terlalu lama.
Itulah catatan yang ditulis dari pertemuan tanggal 18 Mei 2014 oleh Novi BMW yang dipublikasikan di laman Penyuluh Kebudayaan Bojonegoro. Kondisi maestro kentrung ini sangat memprihatinkan. Padahal, dari cerita yang sering dimainkan Rati, yaitu Sarahwulan telah diangkat menjadi disertasi doktoral oleh almarhum Prof. Dr. Suripan Sadi Hutomo dan telah diterbitkan menjadi buku dengan judul Cerita Kentrung Sarahwulan Tuban. Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, BUDAYA, Musik, SOSOK | Tagged: bate, kentrung, surati, tuban | Leave a comment »
Posted on Oktober 14, 2015 by brangwetan

Bagi mereka yang pernah mengalami masa kejayaan komik, pasti kenal dengan nama Teguh Santosa. Karyanya yang monumental adalah komik roman sejarah yaitu Sandhora, terdiri dari 9 jilid setebal 540 halaman dan telah dicetak ulang sampai 3 kali. Teguh Santosa menggambar komik Sandhora dengan setting serampung perang Diponegoro (1825-1830).
Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, BUDAYA, Seni Rupa, SOSOK | Tagged: jawa timur, komik, malang, penghargaan gubernut | Leave a comment »
Posted on Oktober 14, 2015 by brangwetan

Belum lama duduk sebagai ketua umum Dewan Kesenian Jawa Timur (DK Jatim) untuk periode kedua, Fauzi jatuh sakit untuk beberapa lama. Masih berusaha aktif berkegiatan dalam kondisi sakit, menjalani terapi, toh akhirnya Bapak dua puteri ini terpilih bertemu denganNYA, dan dimakamkan di Sumenep, tanah kelahirannya. Maka penghargaan dari Gubernur Jatim yang diberikan saat peringatan HUT Provinsi Jatim Senin lalu (12/10) diterima oleh isterinya.
Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, BUDAYA, SOSOK | Tagged: budayawan, dewan kesenian jatim, Festival, festival seni surabaya, koreografer | Leave a comment »
Posted on Oktober 14, 2015 by brangwetan

Pernah dikenal sebagai pelawak dan anggota DPR RI, sesungguhnya Djati Kusumo adalah seorang budayawan yang memiliki dedikasi luar biasa. Ketika itu, Djati masih menjadi PNS di Kantor Departemen Penerangan Kota Malang (1973-1987). Toh posisi nyaman sebagai PNS itu ditinggalkannya karena gerah dengan iklim monoloyalitas pegawai negeri yang harus menjadi anggota Golkar. Padahal, Djati sempat terpilih dalam 10 besar Karyawan Prestasi Nasional di lingkungan kerjanya. Alasannya adalah “… Orba kakinya tiga (Golkar-PDI-PPP), patah satu pasti tumbang.” Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, BUDAYA, SOSOK | Tagged: budayawan, gubernur jatim, malang, Penghargaan | 1 Comment »
Posted on Oktober 14, 2015 by brangwetan

Salah satu dari 15 seniman penerima Penghargaan Gubernur Jatim 2015 adalah Oong Fathorrochman. Nama aslinya Fathorrochman Achmad, dikenal sebagai seniman Teater yang cukup lengkap. Selain menggagas dan sebagai kreator, juga melakukan pembinaan terhadap anak-anak hingga mampu menyelesaikan studinya. Oong terlahir tahun 1965 (50 tahun), namun raut wajahnya terlihat melebihi usianya. Aktivitas teater yang dilakukannya di Bengkel Teater Rendra menjadi bekal baginya untuk memberikan pemahaman mendasar berteater sehingga seseorang tidak saja mampu bermain, tetapi juga mampu menghadapi kenyataan hidup, bersikap positif, memiliki ketaatan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Baca lebih lanjut →
Filed under: Artikel, SOSOK, Teater | Tagged: gubernur jatim, jember, Penghargaan, Teater, ws rendra | Leave a comment »