PINDAH ALAMAT

Aksi Teatrikal Meimura di Balai Pemuda (2-habis)


Bertelanjang dada, kali ini Meimura hanya mengenakan kain hitam yang disarungkan di pinggangnya dan ikat kepala berwarna merah. Keluar dari pojok belakang (bekas) masjid, dia berjalan tanpa alas kaki, membawa cobek kecil berisi cairan putih. Langkah-langkahnya teratur dan cekatan tanpa kesan terburu-buru.

Melewati perpustakaan Kota Surabaya, Meimura menyusuri selasar Balai Pemuda, mengarah ke timur, keluar halaman, menyisir jalan raya, dan kembali memasuki halaman gedung DPRD Kota Surabaya. Mei langsung menghadap ke petugas penerima tamu: “Pak Ketua sudah datang?” Jawaban yang sama lagi-lagi diperolehnya sebagaimana dua kali kedatangannya tadi. Bahwa Ketua DPRD Kota Surabaya pada Senin pagi (27/11) sekitar pukul 10.30 memang belum masuk kantor.
Kepada penerima tamu itu Meimura menyodorkan cobek. “Ini adalah bubur sumsum, sangat bermanfaat untuk kesehatan, dapat meningkatkan energi. Karena Pak Ketua belum hadir, saya akan menyajikan bubur ini dengan sebuah karya bernama Polah Tanpa Aran.” (bergerak-gerak tanpa nama, hn). Baca lebih lanjut

Aksi Teatrikal Meimura di Balai Pemuda (1)

Berpakaian ketat menutup seluruh tubuh, berkaos kaki, bertopi dan wajah ditutup masker bedak putih, Senin pagi itu (27/11) Meimura mengendarai sepeda kuno. Dramawan senior Surabaya itu melakukan aksi sendirian dalam bentuk aksi teatrikal tunggal di halaman depan masjid As Sakinah Balai Pemuda yang sebagian besar sudah berupa puing-puing. Penggerak ludruk ini mengendarai sepeda diantara tonggak-tonggak, melambaikan tangan kepada setiap orang, kadang sepeda tersandar dan dia terduduk payah, kemudian berdiri memandang kubah Balai Pemuda yang angkuh. Baca lebih lanjut

Kabar Baik, Wayang Orang Masih Banyak Peminat


Catatan ringan Henri Nurcahyo

Wayang Orang Sri Wedari memang magnit yang luar biasa menyedot ratusan (mungkin juga lebih seribuan) penggemarnya yang harus berebut bisa menyaksikannya. Pergelaran “Sikandi – Larasati Kembar” di Gedung Kesenian Cak Durasim semalam (26/11) penonton sangat membludak, banyak yang kecewa tak bisa masuk. Pihak Taman Budaya Jatim harus menambah kursi tambahan, toh penonton terpaksa rela berjejal lesehan di lantai dan tangga gedung atau harus puas menonton melalui layar lebar di pendopo. Baca lebih lanjut

Pameran Seni Rupa STKW di Malaysia


SURABAYA: Sebanyak 20 mahasiswa dan dosen jurusan seni rupa Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya mulai hari ini (20/11) memamerkan karyanya di Galeri Malaysia Institut of Art (MIA). Dalam rangkaian ini juga diselenggarakan diskusi seni visual (27/11) dengan pembicara Mr. Zariyadi Sarpin (National Art Gallery), Dr. Rosli Zakaria (MIA) dan Mufi Mubaroch (Kajur Seni Rupa STKW). Baca lebih lanjut

Jaranan Kolaborasi Awali Pembukaan Parade Teater


SURABAYA: Pertunjukan kolaborasi Jaranan dari berbagai kota mengawali pembukaan Parade Teater Kampus Seni Indonesia (PTKSI) di Kampus Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya Minggu sore (19/11). Malam harinya di pendopo kampus diselenggarakan pertunjukan kesenian oleh mahasiswa STKW dan sebagian delegasi yang sudah hadir.

Kelompok Jaranan ini terdiri dari para pemain yang datang dari Kediri, Ponorogo, Pacitan dan Surabaya sendiri serta beberapa mahasiswa STKW Surabaya. Sementara pelaku utamanya dari kelompok Turangga Bulak Mukti Jaya dari Bulak Cumpat Surabaya. Baca lebih lanjut

Parade Teater Kampus Seni Indonesia


SURABAYA: Sembilan grup teater dari berbagai kota di Indonesia akan unjuk potensi dalam Parade Teater Kampus Seni Indonesia (PTKSI) di gedung kesenian Cak Durasim, Jalan Gentengkali 85 Surabaya, 20-23 November 2017. Pembukaan dilangsungkan di kampus Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, Minggu (19/10) pukul 16.00.
Acara yang berlangsung keenam kalinya ini diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Seni Teater Indonesia (KMSTI) didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, UPT Taman Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur dan STKW Surabaya. Baca lebih lanjut

Hotman M Siahaan Gugat Pemerintah Kota Surabaya

SURABAYA: Guru besar Universitas Airlangga yang juga seorang budayawan, Hotman M. Siahaan melontarkan gugatan terhadap pemerintah kota Surabaya karena tidak memperdulikan kehidupan kesenian. Walaupun perkembangan fisik estetika kota ini dipuja-puji banyak orang dan sering disebut-sebut sebagai kota paling bersih dan paling indah karena banyak tamannya, tetapi bagi Hotman Surabaya adalah kota yang kurang berbudaya karena tidak memperhitungkan dunia kesenian.
“Karena itu dalam forum ini terus terang saya menyampaikan gugatan kultural terhadap pemerintah kota ini. Kehidupan politik yang tidak memperhatikan kebudayaan tak ubahnya kehidupan yang barbar,” tegas Hotman ketika membuka pameran tunggal lukisan Makhfoed di Galeri Prabangkara Taman Budaya Jawa Timur semalam (16/10).
Baca lebih lanjut

Gendam Asmarandana dari Kediri


SURABAYA: Sebuah drama tari berjudul “Gendam Asmarandana” bakal dipentaskan di pendopo Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Gentengkali 85 Surabaya, Jumat malam (17/10). Pertunjukan ini merupakan bagian dari Gelar Seni Budaya Daerah (GSBD) “Pesona Kediri Bumi Panji” yang berlangsung hingga Sabtu malam (18/10).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, DR. H. Jarianto, MSi, menuturkan bahwa acara rutin yang dilaksanakan oleh UPT Taman Budaya Jawa Timur ini dimaksudkan untuk mempromosikan potensi seni budaya dan pariwisata daerah-daerah di Jatim secara bergiliran. Kali ini giliran Kabupaten Kediri, yang dikenal sebagai “Bumi Panji” dan memiliki banyak potensi seni budaya dan pariwisata. Baca lebih lanjut

Festival Kesenian di Prigi Bersama Guruh Sukarnoputra

SURABAYA: Ada yang berbeda dalam Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) kali ini karena disemarakkan oleh penampilan Guruh Sukarnoputra. Festival yang berlangsung di kawasan wisata Pantai Prigi ini dimulai Sabtu siang (21/10) hingga Minggu sore hari. Baca lebih lanjut

Pelajar Delapan Provinsi Unjuk Kreasi Seni

SURABAYA: Kalangan pelajar dari 8 (delapan) provinsi saling unjuk potensi seni budaya daerah masing-masing dalam acara Duta Seni Pelajar (DSP) tanggal 18 – 20 Oktober 2017 di Surabaya. Selain menyajikan seni pertunjukan juga digelar sarasehan kebangsaan dengan pembicara Suko Widodo dan Adrian Perkasa , kunjungan ke Museum Mpu Tantular, Semburan Lumpur Lapindo dan Pusat Industri Tas dan Koper Tanggulangan, kemudian ditutup dengan menyaksikan drama kolosal dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya di Taman Candra Wilwatikta Pandaan, Kamis malam (20/10). Baca lebih lanjut